p.read-more-container { display: none; }
Selasa , 26 September 2023
Hukum takbiran

Lafadz Takbiran Lengkap Untuk Idul Fitri Beserta Artinya

Satupersen.co.id – Bagi umat muslim, mendengarkan dan melantunkan Takbir saat malam hari raya memang suatu hal yang sepatutnya di lakukan. Karena dengan membaca lafadz takbiran itu, merupakan salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena telah di berikan kelencaran dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Datangnya hari raya itu sendiri sebagai hari kemenangan yang di sambut dengan penuh kegembiraan bagi yang menjalankannya.

Dan akhirnya sukses menuntaskan segala ujian dan ketaqwaan hingga dapat bertemu kembali dengan Idul Fitri. Namun di tengah-tengah kebahagiaan itu ada rasa haru dan rindu dengan segala aktifitas dan ibadah yang telah di jalani sebulan penuh di bulan suci tersebut.

Dengan demikian mari kita selalu jalani dan menjauhi dari tiap larangannya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Serta janganlah lupa untuk berdoa supaya kita dapat di pertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan selanjutnya. Karena pada intinya kita tidak akan pernah tahu lebih dulu datangnya kematian atau bulan suci yang kita rindukan tersebut.

Maka ketika menyambut datangnya hari raya Idul Fitri, mari isi dengan perbanyak membaca takbiran. Walau bagaimanapun, mungkin ada saja orang yang tidak ingat dengan lantunan takbiran tersebut.

Dan jika kamu pun tidak ingat dengan lantunan takbiran, maka tak perlu cemas. Karena di jaman teknologi canggih ini kamu dapat memanfaatkan handhponemu untuk mencari lafadz takbiran dan artinya dengan mudah.

Tidak perlu repot-repot, kamu pun dapat menyaksikannya di dalam artikel ini karena kami telah sediakan lafadz takbiran dan beserta artinya untuk kamu saksikan.

Apabila kamu mencari lantunan takbiran, silakan simak jabarannya di bawah ini.

Bacaan Takbiran Idul Fitri dan Artinya

Lafadz takbiran

Saat penantian 1 Syawal datang tentu saja semua umat Islam akan mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan suka cita. Karena saat malam lebaran datang semua umat muslim tidak segan-segan untuk menyongsong kehadiran hari kemenangan itu dengan hidupkan atau melantunkan bacaan takbir sesuai tuntunan agama.

Sebagaimana di jelaskan dalam sebuah hadits tentang keutamaan menghidupkan malam hari raya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَحْيَى لَيْلَةَ الْفِطْرِوَلَيْلَةَ الْأَضْحَى لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ

Artinya: “Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan Idul Adha maka tidak mati hatinya pada hari di mana semua hati mati.” (HR. Ibnu Majah)

1. Lafadz Takbiran Singkat Arab, Latin dan Artinya

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya: “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah”

2. Lafadz Takbiran Lengkap Arab, Latin dan Artinya

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Laa  ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Allaahu akbar walillaahil hamd.

Allahu akbar  Allahu akbar Allahu akbar
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa
wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa.

Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku

Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Maha Besar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan keEsaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Hukum Takbiran

Hukum takbiran

Umat muslim seharusnya senantiasa melantunkan takbir ketika hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Pembacaan takbir tersebut sesuai dengan anjuran yang tertuang dalam Surat al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Begitu juga anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam haditsnya yang berbunyi:

زينوا اعيادكم بالتكبير

Artinya: “Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir.”

Anjuran memperbanyak takbir ini sesuai dengan imbalan yang dijanjikan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما

Artinya: “Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa.”

Dari berbagai dalil di atas para faqih menghukumi pembacaan takbir sebagai sebuah kesunnahan. Sebagaimana yang di terangkan dalam kitab Fathul Qarib:

ويكبر ندبا كل من ذكر وانثى وحاضر ومسافر فى المنازل والطرق والمساجد والاسواق من غروب ليلة العيد (اي عيد الفطر) الى ان يدخل الامام فى الصلاة

Artinya: “Disunnahkan membaca takbir bagi lagi-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid juga di pasar-pasar mulai dari terbenarmnya matahari malam Idul Fitri hingga Imam melakukan shalat Id.”

Takbiran ini bermakna khusus untuk semua umat Islam. Karena denganmelantunkan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kalimat takbir, dan takbir ini bukanlah cuma melantukan sanjungan ke Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, tetapi takbiran ini sebagai wujud rasa syukur kita sebagai umat Islam bisa bertemu dengan hari kemenangan yang telah ditunggu-tunggu.

Takbiran sendiri memiliki dua arti, yakni takbir Muqayyad dan takbir Mursal. Apabila kamu tidak ketahui apakah itu makna dari takbiran, silahkan simak pembahasan yang akan kami berikan di bawah ini sampai akhir.

1. Takbir Muqayyad

Takbir muqayyad meruapakan salah satu takbir yang dikerjakannya mempunyai waktu khusus, yakni saat menemani waktu shalat, dan dibaca sesudah melakukan shalat, baik shalat fardhu ataupun shalat sunnah.

Waktu pembacaannya ialah sesudah shalat shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah), seperti yang sudah di terangkan oleh Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Sya’I dalam Fathul Qarib al-Mujib.

2. Takbir Mursal

Takbir Mursal merupakan takbir yang waktunya tidak merujuk di saat shalat, atau mungkin tidak harus dibaca oleh seorang tiap selesai jalankan beribadah shalat, baik shalat fardhu atau sunnah. Yang mana takbir Mursal ini hukumnya sunnah dan di laksanakan setiap waktu.

Di mana pun dan pada kondisi apa saja, baik lelaki atau wanita, sama disarankan untuk melantunkan takbir. Baik saat ada di rumah, di perjalanan, mushola, di pasar dan di mana pun kamu berada.

Waktu untuk bertakbir mursal ini dilaksanakan mulai dari terbenamnya matahari pada malam Id sampai imam lakukan takbiratul ihram shalat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.

Demikianlah pembahasan yang dapat kami sampaikan mengenai Lafadz Takbiran dan artinya. Semoga bermanfaat untuk kaum muslim di mana pun berada, agar bisa menerapkan takbir sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Sebagai manusia biasa sudah sepatutnya kita untuk senantiasa bertakbir kepada sang pencipta Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai wujud rasa syukur kita kepada-Nya.

Check Also

contoh undangan tahlilan

Download Undangan Tahlil dan Templatenya Siap Edit

Satupersen.co.id – Jika kamu membutuhkan undangan untuk tahlilan, tidak perlu susah payah menulis undangannya dari ...

Baca Selengkapnya