Satupersen.co.id – Sholat jamak. Umat Islam tentu tahu bahwa sholat fardhu hukumnya adalah wajib. Hal tersebut termasuk ke dalam rukun Islam yang kedua. Oleh karenanya, bagi siapa yang meninggalkan sholat termasuk ke dalam dosa besar. Sholat harus di laksanakan di mana pun kita berada dan dalam keadaan apapun (kecuali dengan udzur).
Allah Subhanahu wa ta’ala tidak menyulitkan umatnya untuk beribadah. Ketika sedang sakit pun kita di beri keringanan untuk melaksanakan sholat secara duduk atau berbaring bagi yang tidak mampu. Atau di perbolehkan melakukan jamak dalam sholatnya.
Sholat jamak adalah meringkas atau menggabungkan dua sholat dan di kerjakan dalam satu waktu. Terbagi menjadi dua, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.
Sholat jamak taqdim yaitu menggabungkan dua sholat fardhu sekaligus dan di kerjakan di waktu sholat yang pertama. Yakni sholat dzuhur dan ashar, di kerjakan saat waktu dzuhur. Sholat maghrib dan isya’, di kerjakan saat waktu maghrib.
Sedangkan sholat jamak takhir adalah menggabungkan dua sholat fardhu sekaligus dan di kerjakan di waktu sholat yang kedua. Yakni sholat dzuhur dan ashar, di kerjakan saat waktu ashar. Sholat maghrib dan isya’, di kerjakan saat waktu isya’.
Dalam sebuah hadist, Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu berkata:
“Nabi Salallahu ‘alaihi wasalam pernah menjamak antara sholat dzuhur dan ashar di Madinah bukan karena bepergian juga bukan karena takut. Saya bertanya: “Wahai Abu Abbas, mengapa bisa demikian?”. Dia menjawab: “Dia (Nabi Salallahu ‘alaihi wasalam) tidak menghendaki kesulitan bagi umatnya” (HR Ahmad).
Hadist lain yang di riwayatkan oleh Anas bin Malik, mengatakan:
“Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam jika berangkat dalam bepergiannya sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan sholat dzuhur ke waktu sholat Ashar. Kemudian beliau turun dari kendaraan dan beliau menjamak dua sholat tersebut. Apabila sudah tergelincir matahari sebelum beliau berangkat, beliau sholat dzuhur terlebih dahulu kemudian naik kendaraan” (Muttafaq ‘Alaih).
Selain orang sakit, hal yang di perbolehkan melakukan jamak sholat yaitu untuk musafir (orang yang sedang dalam perjalanan), hujan yang menyulitkan, keadaan mendesak yang tidak bisa di tinggalkan, ataupun keadaan sulit lainnya. Selain dari pada itu, maka tidak boleh untuk menjamak sholat, apalagi meninggalkan sholat.
Saat mengerjakan sholat ada beberapa hal yang harus di perhatikan, seperti pada pembahasan berikut.
Niat dan Cara Melaksanakan Sholat Jamak
Saat melaksanakannya jamak, kedua sholat di lakukan secara berurutan tanpa di selingi aktivitas apapun. Jadi setelah salam, langsung berdiri untuk melakukan sholat kedua. Tidak perlu dzikir, mengobrol, atau aktivitas lainnya.
1. Niat Jamak Taqdim
a. Niat sholat jamak taqdim yang di lakukan saat waktu dzuhur:
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa,”.
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu dhuhur 4 rakaat yang di jamak dengan ashar, fardu karena Allah Ta’aala.”
Setelah selesai sholat dzuhur, langsung di lanjutkan dengan sholat ashar dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku berniat sholat ashar 4 rakaat di jamak dengan dhuhur, fardhu karena Allah Ta’aala.”
b. Niat sholat jamak taqdim yang di lakukan saat waktu maghrib:
“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu maghrib 3 rakaat yang di jamak dengan isya, dengan jama’ taqdim, fardu karena Allah Ta’aala.”
Setelah selesai sholat maghrib, langsung di lanjut dengan melaksanakan salat isya’ dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al maghiribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku berniat sholat isya 4 rakaat dijamak dengan maghrib, dengan jama’ taqdim, fardhu karena Allah Ta’aala.”
2. Niat Jamak Takhir
a. Niat sholat jamak takhir yang di kerjakaan saat waktu ashar:
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu dzuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan ashar, fardhu karena Allah Ta’aala.”
Setelah selesai salat dzuhur, langsung di lanjut salat ashar dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan dzuhur, fardhu karena Allah Ta’aala.”
b. Niat sholat jamak takhir maghrib dan isya’ :
“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan isya’, dengan jama’ takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.”
Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku berniat salat isya’ empat rakaat yang dijamak dengan magrib, dengan jama’ takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.”
Sekarang sudah tahu kan hal apa saja yang di perbolehkan dan yang tidak di perbolehkan melakukan sholat jamak, serta bagaimana caranya? Sedemikianlah Allah Subhanahu wa ta’ala telah memberikan keringanan dalam menjalankan ibadah sholat. Maka tidak sepatutnya kita untuk melalaikan perintah-Nya.