p.read-more-container { display: none; }
Sekelompok bangau bersarang di pohon beringin (Ficus benjamina) yang merupakan pohon dalam cagar alam Beringin Sati (picture: Atet Dwi Pramadia)

Beringin Sati Batusangkar – The World’s Smallest Nature Reserve

Satupersen.co.id – Kenapa beringin sati disebut sebagai cagar alam terkecil di dunia? Cagar alam ini hanya berluas 0,03 ha atau jika diukur hanya seluas 15,6 m x 14 m. Ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indië van 16 November 1921 No 60 Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1921 No 683. Secara administratisi pemerintahan Cagar Alam ini terletak di daerah Tingkat II Tanah Datar dan dibawah pengawasan Seksi II KSDA Tanah Datar. Lokasi Cagar Alam ini terletak di jantung kota Batusangkar. Dari Kotamadya Padang ke Batusangkar jarak + 94 km.

Landmark dan kepercayaan masyarakat

Karena letaknya yang berada di jantung kota batu sangkar, beringin sati ini dijadikan sebagai penunjuk titik nol kilometer kabupaten Batusangkar. Jika dilihat secara umur, mungkin pohon beringin yang ada disana sudah ratusan tahun dan bisa dikatakan sebagai artefak hidup. Hanya ada 2 buah pohon saja disana tapi tidak ada matinya. Masyarakat batu sangkarpun sudah menganggap pohon ini menjadi keramat karena ada bebarapa kejadian yang terjadi di batusangkar dipercaya masyarakat ada kaitanya dengan kondisi pohon ini. Seperti contoh ketika istana pagaruyung terbakar dan kebetulan sehari sebalumya batang beringin ada yang terjatuh, kemudian muncul sebuah persepsi dari masyarakat akan ada yang terjadi di batusangkar. Kemudian keesokan harinya ternyata istana pagaruyung terbakar dan tidak berapa lama kemudian istana bundo kanduang juga terbakar. Dan ini dikaitkan oleh masyarakat dengan kejadian patahnya batang beringin. Dengan kejadian ini dapat dilihat bagaimana masyarakat memandang beringin sati secara kepercayaan dan pastinya tidak ada keinginan dan keberanian masyarakat untuk mengganggu beringin ini.

Konservasi

Penetapan bertingin sati ini menjadi Cagar Alam mulai dari jaman belanda dengan tercantum dalam Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indië van 16 November 1921 No 60 Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1921 No 683 pasti ada alasanya. Secara pribadi saya masih mencari-cari alasan kenapa hanya dua buah pohon saja bisa dijadikan sebagai cagar alam, hingga suatu saat ada sebuah foto yang dikirimkan oleh seorang teman kepada saya tentang beringin sati ini.
Setelah melihat foto pada gambar tersebut saya baru menemukan jawaban bahwa alasan ditetapkanya beringin sati sebagai cagar alam meskipun luasanya hanya 0,03 ha dan hanya terdiri dari 2 buah pohon beringin adalah karena adanya bangau2 ini yang bersarang di pohon ini sejak dulu kala. Sempat saya melakukan wawancara dengan penduduk asli batusangkar, bahwa burung—burung bangau itu selalu membuat bunyi-bunyian di pagi dan petang hari. Pagi ketika mereka akan terbang mencari makan dan kemudian petang hari ketika mereka kembali ke sarangnya untuk tidur. Dan dengan keberadaan burung2 ini memang layak jika daerah ini menjadi daerah yang harus dilindungi, jika tidak maka tidak tahu lagi kemana bangau-bangau ini akan tinggal. Penetapan suatu tempat menjadi daerah konservasi tentunya tidak hanya karena keberadaan satwa. jika dilihat secara lebih jauh, tentang penghormatan masyarakat terhadap kedua pohon ini dapat juga menjadi alasan dalam penentuanya menjadi cagar alam.
pada akhirnya, mau kecil atau besar suatu area ditetapkan sebagai cagar alam, tentu ada alasan tertentu dan pasti punya manfaat untuk kehidupan kita dan anak cucu kita kedepannya

 

Tulisan : Erlinda C. Kartika

Check Also

Biaya kuliah kerokteran ugm

Biaya Kuliah Kedokteran UGM 2023 Semua Jalur

Satupersen.co.id – Siapa yang ingin berprofesi menjadi seorang dokter? Tentu saja kamu mengincar masuk Fakultas ...

Baca Selengkapnya